Management inventory ialah merupakan sebuah asset yang berharga bagi setiap perusahaan, oleh karena itu, maka penting untuk diterapkan pada perusahaan.
Makna dari management adalah sistem pengelolaan sehingga sesuatu tersebut bisa benar-benar efektif. Sedangkan inventory adalah stok barang atau bahan yang disimpan untuk tujuan tertentu.
Tujuan tersebut di antaranya adalah untuk memenuhi kebutuhan proses produksi atau dijual lagi. Inventory ini meliputi bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
Jadi dapat diartikan bahwa management inventory adalah suatau management maupun pengelolaan yang dapat mengkontrol setiap produk ataupun barang yang diperjual belikan dalam operasi sehari hari pada sebuah perusahaan.
Tujuan utama dari management inventory adalah memastikan perusahaan berada dalam kondisi aman. Perusahaan dinyatakan aman ketika memiliki persediaan atau safety stock.
Dalam pelaksanaannya manajemen inventory tiap perusahaan tidaklah selalu sama, perbedaan cara manajemen ini ditentukan oleh banyaknya faktor seperti besar kecilnya sebuah perusahaan dan strategi dari bisnis yang sedang dijalankan. Berikut 4 metode utama dalam penerapan management inventory :
- Analisa ABC
Metode ini membagi-bagi persediaan bahan baku produk ke dalam beberapa golongan tergantung kualitas produk. Seperti bahan baku yang membutuhkan biaya perawatan lebih mahal dikategorikan sebagai A, perawatan sedang dikategorikan sebagai B, dan seterusnya.
- Just In Time
Perusahaan didorong untuk tidak memiliki persediaan barang, lantaran barang harus selalu bisa dikeluarkan alias terjual habis ke konsumen. Namun, dengan metode ini, perusahaan bisa tiba-tiba membutuhkan pasokan stok barang ketika mendapatkan pesanan.
- Economic Order Quantity
Dengan metode ini, perusahaan hanya menyimpan persediaan bahan baku produk sesuai dengan jumlah pesanan yang diterima sebelumnya. Metode ini dianggap sangat menguntungkan, lantaran perusahaan tidak harus mengeluarkan biaya pemeliharaan bahan dan gedung.
- Material Requirement Planning
Metode ini menjamin persediaan bahan baku produksi perusahaan selalu tersedia. Dalam Bahasa Indonesia, MRP dikenal sebagai perencanaan kebutuhan material. MRP juga mengatur jumlah persediaan bahan baku, semakin sedikit bahan baku dianggap semakin bagus.
Copyrighted By PT Ravelware Technology Indonesia
Related Article
3 PEMANFAATAN BIG DATA PADA MANUFAKTUR
Posted on September 27, 2023
Big data manufaktur mengacu pada penggunaan dan penerapan teknologi analisis data besar dan kompleks dalam konteks industri manufaktur. Dalam sistem ini melibatkan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta analisis data yang dihasilkan oleh berbagai perangkat maupun sensor yang ada dalam sistem maupun lingkungan manufaktur tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam, meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan proses
3 PEMANFAATAN BIG DATA PADA MANUFAKTUR
Posted on September 27, 2023
Big data manufaktur mengacu pada penggunaan dan penerapan teknologi analisis data besar dan kompleks dalam konteks industri manufaktur. Dalam sistem ini melibatkan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta analisis data yang dihasilkan oleh berbagai perangkat maupun sensor yang ada dalam sistem maupun lingkungan manufaktur tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam, meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan proses
3 PEMANFAATAN BIG DATA PADA MANUFAKTUR
Posted on September 27, 2023
Big data manufaktur mengacu pada penggunaan dan penerapan teknologi analisis data besar dan kompleks dalam konteks industri manufaktur. Dalam sistem ini melibatkan pengumpulan, penyimpanan, pengolahan serta analisis data yang dihasilkan oleh berbagai perangkat maupun sensor yang ada dalam sistem maupun lingkungan manufaktur tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam, meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan proses